Anak Sering Jatuh, Apa yang Perlu Dilakukan?
Anak sering jatuh saat belajar berjalan merupakan kebiasaan yang sangat normal. Jatuh merupakan cara mereka belajar untuk menyeimbangkan dan mengetahui di mana posisi tubuhnya.
Meski begitu, jika anak sering jatuh tanpa sebab yang jelas, maka Mums perlu mewaspadainya. Pasalnya, mungkin saja ini bisa mengindikasikan adanya masalah serius pada anak yang perlu ditangani segera.
Penyebab Anak Sering Jatuh
Kabar baiknya, sering jatuh adalah hal yang biasa terjadi pada anak usia 1 dan 2 tahun. Jadi, Mums tidak perlu khawatir jika si Kecil kurang koordinasi. Dalam kebanyakan kasus, seringnya terjatuh dan gangguan keseimbangan adalah bagian rutin dari perkembangan balita. Itu karena:
Sedang belajar berjalan: Balita yang baru belajar berjalan sering mengalami kegoyahan dan mudah terjatuh. Mereka bisa tetap seperti itu selama berbulan-bulan. Berdiri dan berjalan dengan dua kaki adalah sebuah pencapaian besar, dan butuh waktu untuk menguasainya sepenuhnya.
Anak belum terkoordinasi dengan baik: Berjalan melibatkan keseimbangan dan koordinasi. Keseimbangan dan koordinasi adalah keterampilan yang membutuhkan waktu untuk dikembangkan oleh balita. Sama seperti saat Mums pertama kali belajar naik sepeda, pasti butuh waktu agar bisa mengendarainya dengan baik tanpa sering terjatuh.
Balita tidak memperhatikan sekitarnya dengan baik: Buah hati Mums yang sedang belajar berjalan mungkin lebih terpaku pada kakinya atau pada sesuatu yang ingin ia capai dibandingkan rute yang ia ambil untuk sampai ke sana. Bahkan, jika si kecil melihat meja atau kursi, dia mungkin tidak dapat menghindarinya terutama jika dia berlari dengan kecepatan tinggi.
Mudah teralihkan perhatiannya: Rentang perhatian anak masih sangat pendek. Di tengah-tengah kecepatannya menuju suatu hal, jika ada hal lain yang mungkin membangkitkan minatnya dan menginspirasinya, ia mungkin terjatuh saat akan mengubah haluan.
Kemampuan visualnya masih berkembang: Persepsi kedalaman balita belum sepenuhnya berkembang. Dia mungkin belum mampu menilai jarak dengan baik. Bahkan, pada usia 2 tahun, banyak anak secara alami bersifat rabun jauh dan baru membaik saat ia mencapai usia sekolah.
Alas kaki yang tidak pas: Jika sepatunya terlalu ketat atau sedikit longgar, hal ini dapat mempengaruhi keseimbangannya saat berlari. Ukuran sepatu yang salah dapat membuat anak sering jatuh karena tersandung.
Growth Spurt: Saat balita sedang mengalami growth spurt, mereka mungkin memerlukan waktu untuk mengembangkan pusat keseimbangannya sesuai dengan perubahan berat dan ukuran. Anak mungkin kerap terjatuh sampai mereka belajar bagaimana menyeimbangkan perubahan tubuhnya.
Masalah telinga: Telinga juga bertanggung jawab atas keseimbangan tubuh. Masalah pada telinga dapat mempengaruhi transmisi sinyal antara otak dan otot mengenai keseimbangan. Jika si Kecil sering menarik-narik telinganya atau mengeluh sakit telinga disertai kurangnya koordinasi atau keseimbangan, ini bisa jadi indikasi adanya masalah pada telinga bagian dalam.
Apa yang Perlu Dilakukan saat Anak Jatuh?
Melihat anak sering jatuh tentu membuat Mums merasa khawatir. Tak heran jika Reaksi paling wajar dari Mums saat melihat anak terjatuh adalah panik dan bergegas memberikan pertolongan.
Padahal, penting untuk membiarkan balita menjelajahi lingkungan sekitarnya dan mengembangkan pemahaman tentang tubuh dan lingkungannya sendiri. Lain kali, jika si Kecil jatuh, coba lakukan hal berikut:
Tunggu dan biarkan mereka bangkit dan bergerak lagi
Tutupi tepi meja dan sudut-sudut lainnya dengan penutup silikon untuk mencegah cedera jika anak menabraknya
Jauhkan lantai dari barang-barang yang dapat membuat balita tersandung
Yakinkan anak bahwa tidak apa-apa jika terjatuh dan mereka bisa berbuat lebih baik di lain waktu.
Tips Mencegah Anak Sering Jatuh dan Tersandung
Meskipun terjatuh adalah bagian normal dari fase tumbuh kembang anak, tidak ada orang tua yang ingin melihat buah hatinya terjatuh berulang kali. Berikut tips efektif yang bisa dilakukan untuk mencegah anak sering jatuh:
1. Beli sepatu yang tepat
Alas kaki yang tidak pas bisa membuat kaki anak tidak nyaman dan sering terjatuh. Pastikan balita mengenakan sepatu dengan ukuran yang tepat, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
2. Biarkan mereka berlari bebas
Biarkan balita berlarian dan mengembangkan keseimbangan dan kesadaran. Biarkan mereka berlarian di ruang terbuka yang risiko cederanya lebih kecil.
3. Dorong anak agar terus bergerak
Balita tidak akan berkembang lebih baik jika hanya dibiarkan duduk manis sepanjang waktu. Untuk membantu meningkatkan keseimbangan, dorong mereka untuk bergerak di permukaan yang berbeda.
4. Periksa mata dan telinga mereka
Seperti dijelaskan sebelumnya, masalah mata dan telinga berkontribusi pada penyebab anak sering jatuh. Periksa apakah penglihatan dan telinga anak baik-baik saja dengan mengunjungi dokter spesialis.
Kapan Harus Berkonsultasi ke Dokter?
Biasanya, Mums tidak perlu terlalu khawatir jika anak sering jatuh. Namun, Mums mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter jika memperhatikan hal berikut:
Anak condong menyukai satu sisi dalam gerakannya
Memiringkan kepala ke satu sisi saat berjalan atau berlari
Enggan mencoba keterampilan motorik kasar atau halus baru, seperti mengancingkan baju atau mengendarai sepeda seperti anak-anak seusianya
Terus menarik telinganya atau menangis kesakitan
Tampak mengalami masalah dengan penglihatannya, seperti kesulitan dalam melihat cahaya terang, pola rumit, dan persepsi kedalaman
Mengeluh nyeri atau muntah setelah terjatuh.
Jangan sampai Mums melarang si Kecil berlari menjelajahi dunianya dengan semangat hanya karena khawatir si Kecil jatuh. Ingatlah bahwa jatuh merupakan bagian penting dari proses tumbuh kembangnya. Jika ada hal yang membuat Mums khawatir, tidak ada salahnya menceritakan kekhawatiran Mums pada dokter spesialis anak.
Sumber:
-
# tumbuh kembang balita
-
# TBN Tumbuh Kembang
-
# TBN 1 Tahun
-
# Bayi & Balita